Disebuah desa berdiri sebuah Pondok Pesantren yang sungguh sangat sederhana sarana dan prasarananya… walaupun dengan keterbatasan sarana namun santri-santri disana banyak yang berprestasi hingga tingkat nasional bahkan internasional, salah satunya bernama Septya, begitu ia dipanggil. Selain pintar dia juga cerdas, cantik pula. Sudah banyak juara yang ia raih untuk mengharumkan nama pondok tersebut.
Selain itu dia juga menjadi
primadona dipondok ini, banyak santri-santri yang jatuh hati kepadanya, namun
semuanya ditolak mentah-mentah. Lalu pada suatu hari ada seorang santri yang
diam-diam menyimpan perasaan pada Septya, namun saat dia mengungkapkannya
kepada Septya, diapun juga ditolak mentah-mentah saat itupun juga oleh septya,
tak patah arah Aldair begitu ia dipanggil, terus mendekati diri Septya dengan
penuh perhatian dan rasa sayang yang mengebu-gebu. Lama-kelamaan santriwati
itupun menaruh hati juga pada Aldair .
Suatu hari Aldair bertemu dengan teman sebangku Septya yang
biasa diajak curhat oleh santriwati ini. Namanya Nisa “Nis, aku mau Tanya donk,
kamu tau gak perasaan Septya kepadaku sekarang kaya gimana?”, ^Kasich tau ngak
yhaaa?^, “Kasich tau donk, please”, ^ia dech tak Kasich tau aL, gini lho
sebenernya dia tuch juga saying kekamu aL, tapi dia ngak berani ngungkapinnya^,
“yang bener nich?”, ^bener dech, ngapain juga aku bohong?^. Tanpa piker panjang lagi Aldair langsung menemui
Septya pada keesokan harinya. Ia pun langsung mengajak septya untuk menjadi
kekasihnya. Santriwati itupun langsung menerima cinta Aldair…
Karya: Mamba’un Ni’am K.F>>> Santri scout aL-islam
Joresan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar