Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan
pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang
mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus
mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa Teknik
menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu: teknik
penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan
alat. Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan
dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air
hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan
berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian
ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya
ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita
memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan
beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah
keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat
menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih
mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya
sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah
tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba
kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan
membahayakan dirimu sendiri. Pada saat menyeberang jangan membelakangi
arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita
terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan
satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan
dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika
menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti
arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45
derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari
batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar
kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal.
Selain itu tempatkanlah ransel setinggi - tingginya di punggung. Di arus
yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam
ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya
jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati -
hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa
berenang.
Teknik penyeberangan sungai dengan alat Teknik ini biasanya
dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan
perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan
perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu:
penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang
tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan
penyeberang ada diatas permukaan air.
Penyeberangan basah
Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah
satunya adalah renang survival. Dasar dari renang adalah kemampuan dan
kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh pengetahuan
tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat
yang selalu kita bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti
ponco atau jerigen dan botol air minum.
Ponco
Ponco yang kita
kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali
kegunaanya karena memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan
ponco pada renang survival adalah sebagai alat pelampung yang dapat
dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau
ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali.
Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yang
dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi
akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada
penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu
mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya
kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan
atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan
sementara, jadi berat badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada
pelampung tersebut.
Jerigen dan botol air minum Seperti halnya
pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari
beberapa buah jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air
minum. Cara membuat pelampung dengan jerigen kecil tidak diikat menjadi
satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan
dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk
berpegangan sementara untuk jerigen besar (20 liter) dapat dibuat
sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat
menjadi satu dengan yang lain.
Penyeberangan kering Penyeberangan
kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan
menggunakan tali. Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara
yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah menggunakan rakit atau
perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana
cara ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah
sempit dan dalam. Walau cara ini jarang dipakai dalam suatu perjalanan
ada baiknya untuk di pelajari.
Penyeberangan dengan satu rentangan
tali Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti
biasa, dengan catatan tali itu tegang dan kuat. Cara menyeberang dapat
dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali
tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
Penyeberangan
dengan dua rentangan tali Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan
kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu tali dan
berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi
letaknya berjarak sekitar satu meter, satu diatas dan satu dibawah
sehingga memudahkan kita berjalan ditali. Seberangilah sungai dengan
berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak
membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap
sambil menunggu air surut. Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan,
apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut sebaiknya
didampingi orang yang ahli
Jumat, 23 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar